Cerpen Penyesalan Karena Pengorbanan Kekasihku

Posted by Unknown on Rabu, 21 Maret 2012

Disaat umurku menginjak 14 tahun, aku masih berada di sekolah smp. Pada saat aku smp, ak tidak pernah merasakan yang namanya cinta dan menyepelekan hal tersebut. Setiap aku bertemu seorang laki-laki perasaanku hanya biasa saja. Termasuk seorang laki-laki yang setiap aku berangkat sekolah, dia selalu melihat aku. Akan tetapi aku hanya cuek melihatnya, karena sering bertemu laki-laki tersebutpun mulai jatuh cinta kepadaku. Tapi aku tidak pernah menyadarinya.

Suatu saat laki-laki itu mengajak kenalan denganku. Ternyata namanya adalah Kevin. Dia seorang murid sma Kelas xi. Lama kelamaan akupun mulai suka kepada Kevin karena dia begitu perhatian dan baik.

Setelah lama kita berteman, akhirnya Kevin mengungkapkan perasaanya bahwa dia jatuh cinta kepadaku. Di suatu tempat yang indah dan sejuk. Akan tetapi aku tidak langsung menerima cinta Kevin. Ada 1 syarat yang harus dipenuhinya agar bias mendapatkan cintaku. Syaratnya adalah gampang Kevin harus bermain terjun payung. Akan tetapi bagi Kevin hal tersebut adalah hal yang paling menakutinya karena Kevin sangat tidak suka ketinggian. Akan tetapi hal tersebut tetap dilakukan Kevin untuk bias mendapatkan aku. Dia langsung pergi ketempat terjun payung.

Kevin pun memulai dengan mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai saat terjun payung. Setelah selesai diapun menemui aku dan mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku. Akupun hanya tersenyum mendengarnya. Setelah itu dia langsung terjun menggunakan parasutnya. Akan tetapi apa yang terjadi parasut yang dia kenakan tertabrak dengan pesawat dan berlubang cukup besar. Kevinpun kehilangan keseimbangan dan diapun jatuh ditanah. Dibagian kepalanya terbentur dengan batu yang besar. Akupun panik melihatnya dan langsung menemui Kevin. Ternyata banyak darah dikepalanya akibat terbentur batu. Aku langsung menyandarkan kepala Kevin kepangkuanku. Dia mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku dan ingin hidup selamanya denganku.

Tapi apa yang terjadi, Kevin menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuanku. Aku menangis dan menyesali semua perbuatanku yang ingin aneh-aneh. Keesokan harinya Kevin dimakamkandan aku hanya bias menangis dan menangis. Sekarang aku baru tahu kebesaran cinta Kevin kepadaku. Dan aku sekarang hanya bisa berdo’a untuk keselamatannya di alam sana.

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar